Hari Kartini 2023
Sebelum R.A. Kartini lahir, wanita Indonesia berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Pada waktu itu wanita Indonesia hanya berfungsi sebagai istri dan berperan sebagai "konco wingking" saja. Mereka tidak memiliki peran apa-apa, kegiatan mereka hanya mengurusi pekerjaan rumah tangga. Pada saat itu hampir semua wanita Indonesia dalam kondisi lemah dan tidak berdaya. Mereka tidak bisa membaca, menulis dan berhitung. Mereka tidak memiliki wawasan dan pengetahuan yang cukup, SDM mereka benar-benar rendah. Mereka tidak diperbolehkan mengenyam pendidikan. Hal ini dikarenakan ada larangan bagi wanita Indonesia waktu itu untuk bersekolah, hanya wanita-wanita keturunan bangsawan saja yang diperbolehkan mengikuti pendidikan
Setelah lahimya Kartini, keadaan menjadi berubah. Hal ini dimulai ketika Kartini merasakan banyaknya diskriminasi yang terjadi antara pria dan wanita Wanita selalu berada pada posisi yang lemah dan kalah. Kartini meski lahir dari keluarga priyayi, namun mengalami hal yang sama, yaitu tidak diperbolehkan melanjutkan pendidikan setelah sebelumnya bersekolah di ELS (Europese Lagere School) setara Sekolah Dasar. Larangan ini membuat jiwa Kartini memberontak. Namun, meskipun Kartini dilarang melanjutkan pendidikan, Kartini tetap belajar dengan cara membaca surat kabar atau buku-buku yang dikirimkan padanya, baik oleh orang tuanya maupun oleh teman-temannya di negeri Belanda. Pengetahuan dan wawasan Kartini makin berkembang dan makin luas. Lalu Kartini bercita- cita mendirikan sekolah wanita.
Pada usia 20 tahun, Kartini oleh orang tuanya dipaksa menikah dengan Bupati Rembang yang bernama K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat. Semangat dan cita-cita Kartini untuk mendirikan sekolah wanita tetap berkobar meskipun dia telah menikah Ternyata cita- cita tersebut didukung oleh suami Kartini, dan akhirnya sekolah wanita yang diinginkan Kartini didirikan. Kartini berharap dengan sekolah tersebut wanita Indonesia bisa mendapat pendidikan lebih baik, sehingga derajat kaum wanita Indonesia bisa terangkat pula. Namun sayang, sebelum semua cita-citanya terwujud, Kartini meninggal dunia ketika melahirkan putra pertamanya. Namun hal ini tidak menyurutkan perjuangan wanita-wanita Indonesia yang lain untuk meneruskan cita-cita Kartini. Dengan didirikannya sekolah wanita oleh Kartini, hal ini ternyata membuka jalan bagi wanita Indonesia untuk mendapatkan pendidikan. Dari sinilah para wanita Indonesia mulai terbuka pikiran dan wawasannya, sehingga dari sinilah wanita- wanita Indonesia mulai diperhatikan hak-haknya untuk memperoleh pendidikan.
Sekarang ini berkat perjuangan R.A. Kartini, wanita mempunyai kedudukan yang sama dengan kaum pria. Tidak ada lagi diskriminasi antara wanita dan pria, emansipasi kaum wanita sudah bisa kita jumpai di berbagai bidang. Bahkan banyak kita jumpai wanita-wanita yang memiliki posisi dan jabatan yang tidak kalah bebat dengan kaum pria. Semua ini berkat perjuangan R.A.Kartini yang selama hidupnya selalu berusaha untuk memajukan derajat kaum wanita Indonesia. Begitu besarnya jasa beliau ini sehingga sudah sepantasnya kalau kita sebagai generasi penerus bangsa memperingati jasa-jasa beliau ini, salah satunya dengan memperingati hari kelahiran R.A. Kartini yang jatuh padatanggal 21 April.
Dengan itu, OSIS SMA Negeri 6 Depok mengadakan peringatan Hari Kartini, dengan harapan di peringatinya Hari Kartini siswa dapat terbangkitkan rasa nasionalisme dan bangga akan Negara Indonesia. Acara ini dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi, persaudaraan, serta rasa persatuan pada kalangan siswa-siswi.
Adapun tema kegiatan kali ini adalah :
"NAWASENA"
(Meneruskan Perjuangan Kartini Dengan Jiwa Seni Dan Semangat Nasionalisme)
Adapun tujuan kami menyelenggarakan kegiatan ini antara lain sebagai berikut :
- Agar generasi bangsa tidak melupakan jasa Kartini dalam usahanya memajukan derajat kaum wanita Indonesia lewat pendidikan
- Untuk mengenang jasa R.A Kartini yang telah membela Negara Indonesia khususnya bagi kaum wanita.
- Menonjolkan kecintaan kebanggaan pada tanah air.
- Memotivasi siswa/i untuk menggali bakat dan minat.
- Memupuk jiwa sportifitas seluruh siswa.
Bentuk kegiatan Hari Kartini :
- Lomba musikalisasi puisi (online dan offline).
- Lomba fashion show (lapangan 1).

.jpeg)
.jpeg)




Comments
Post a Comment